Rekaman CCTV Insiden Pencolokan Mata Siswi dengan Tusuk Bakso hingga Buta Hilang, Ini Penyebabnya

AYOPALEMBANG.COM – Rekaman CCTV hilang saat insiden pencolokan mata seorang siswi SD Negeri 236 Gresik dengan tusuk bakso, ini penyebabnya.

Kasus pencolokan mata seorang siswi SD dengan tusuk bakso terus bergulir. Diketahui rekaman CCTV hilang saat insiden itu terjadi.

Satreskrim Polres Gresik berhasil menyita digital video recorder (DVR) dari CCTV di SD Negeri 236 Gresik, lokasi seorang siswi kelas 2 SD mengalami insiden pencolokan mata dengan tusuk bakso oleh kakak kelas.

Dikutip ayopalembang.com yang dilansir Tiktok @hushwatchid mengungkapkan rekaman CCTV yang berhasil disita terbatas hingga 12 hari terakhir.

Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP ALdhino Prima Wirdhan, mengungkapkan bahwa pihaknya belum dapat mengidentifikasi pelaku dari rekaman CCTV yang berhasil disita.

Baca Juga: Harganya 3 Miliar! Intip Motor Paling Langka AMB 001 Milik Ahmad Sahroni, Cuma Satu di Indonesia

Hal ini disebabkan karena kapasitas penyimpanan DVR di CCTV SD Negeri 236 hanya mencatat rekaman selama 12 hari.

“Kami belum dapat memastikan pelaku dari rekaman CCTV, karena kejadian ini dilaporkan tanggal tujuh, sedangkan laporan kami terima tanggal 28 Agustus 2023. Rekaman CCTV telah terhapus karena kapasitas penyimpanan hanya mencakup 12 hari,” ujar Aldhino.

Untuk mengatasi kendala ini, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan Polda Jatim untuk melakukan analisis lebih lanjut terhadap rekaman yang telah terhapus di laboratorium forensic.

Hal ini bertujuan untuk mengungkap kasus dengan lebih jelas.

“Kami telah mengirimkan DVD ke Labfor Polda Jatim untuk dilakukan analisis dan mencari rekaman yang hilang. Semua ini bertujuan agar kejadian ini dapat terungkap dengan lebih jelas,” ungkap Aldhino.

Baca Juga: Cuma 45 Juta, Bisa Bawa Pulang Mobil Bekas Toyota Kijang Innova Tahun 2016 Paling Murah, Pengereman ABS 

Pihaknya akan segera memberitahu hasil kepada awak media secepatnya setelah video tersebut terungkap.

Selama penyidikan, pihak kepolisian telah meminta keterangan dari tujuh saksi yang melibatkan anggota keluarga korban, pihak sekolah dan dokter yang merawat siswi SD tersebut.

Selain meminta keterangan, polisi juga sudah mengamankan seragam yang dikenakan korban saat mengusap matanya setelah insiden tersebut.