Muhammadiyah Larang Kadernya Ikut Demo Berjilid-jilid, Hindari Politisasi

- Minggu, 26 Maret 2023 | 20:30 WIB
Gerbang Pendopo Pemkab Cianjur ambrol akibat ratusan warga terdampak demo ricuh (Ayobandung Muhammad Ikhsan)
Gerbang Pendopo Pemkab Cianjur ambrol akibat ratusan warga terdampak demo ricuh (Ayobandung Muhammad Ikhsan)

AYOPALEMBANG.COM -- Muhammadiyah semakin spesifik menyasar program pelayanan sosial, pemberdayaan umat, hingga jihad ekonomi dan internasionalisasi.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan untuk melakukan reorientasi gerakan dengan mengutamakan pendekatan yang proaktif-konstruktif-positif, bukan pendekatan reaktif-konfrontatif.

Terutama kepada warga Muhammadiyah, Haedar berpesan untuk menghindari gerakan massa yang serba komunal seperti demonstrasi.

Baca Juga: Bazar Ramadhan Diigital Resmi Dibuka, Ada Apa Aja di Pasar Sembako Murah Kerjasama Pemkot Palembang dan BI

“Ini strategi. Kenapa saya selalu mengerem warga Muhammadiyah selalu ikut-ikut pada gerakan aksi masa yang kok ga habis-habisnya. Aksi masanya sudah selesai, tahun belakang reuni aksi masa. Itu cermin dari gerakan komunal yang tidak bisa bergerak secara stategis. Jujur saja,” pesannya dalam keterangan resmi yang dilansir dari Muhammadiyah.or.id, Minggu 26 Maret 2023.

Haedar menganggap jika aksi demonstrasi yang berjilid-jilid itu tidak hanya tidak produktif bagi kemajuan umat, tapi juga rawan dipolitisasi.

“Maka kami ingatkan jika aksi masa itu genuine, itu memang niscaya harus dilakukan. Tapi kalau reuni-reuni, itu sudah pasti politis, ada yang berkepentingan. Ada macem-macemlah,” imbuh Haedar.

Baca Juga: Nikmati Libur Lebaran 2023 dengan Mengunjungi 5 Tempat Wisata Alam Sumatera Selatan yang Eksotis dan Instagram

“Memang heroik, tapi kasihan, banyak dari mereka pulang dari aksi masa, pulang ke rumah, itu cari makan aja susah. Muhammadiyah harus tidak seperti itu. Kita harus produktif. Ya kalau situasi untuk masa itu bergerak, masa sih Muhammadiyah itu diam? Tapi jangan terus reproduksi aksi masa,” tegasnya.

Alih-alih meramaikan aksi reaktif seperti itu, Haedar mengajak warga Muhammadiyah untuk mengurus dengan baik jamaah dan masjid Muhammadiyah di cabang atau rantingnya masing-masing.

“Maka lihat Bapak Ibu di daerah di cabang, jamaah kita hidup nggak? masjid kita hidup nggak? Introspeksi diri jangan-jangan kita tidak tekun ngurus masjid. Alhamdulillah lima tahun ini ada gerakan kembali merebut Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah dan Muhammadiyah harus hadir di situ,” pungkasnya.

Editor: Icheiko Ramadhanty

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X