Pengamat Politik Ungkap Peran SBY di Partai Demokrat Kelewat Dominan, AHY Butuh Gaya Berpolitik yang Otentik

- Rabu, 6 September 2023 | 08:44 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono dalam Konferensi Pers, 4 September 2023. (Tangkap layar Youtube Agus Yudhoyono)
Agus Harimurti Yudhoyono dalam Konferensi Pers, 4 September 2023. (Tangkap layar Youtube Agus Yudhoyono)

AYOPALEMBANG.COM – Partai Demokrat besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tampaknya sedang tidak baik-baik saja. SBY sebagai Ketua Majelis Tinggi terlalu mendominasi seperti yang sedang krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan anaknya sendiri.

Speakers di Partai Demokrat juga dianggap sangat banyak, mulai dari SBY, AHY, Jansen Sitindaon dan kader lainnya seperti saling berebut untuk berbicara.

Partai Demokrat yang sekarang dipimpin Ketum AHY sedang kehilangan figur mediator, seperti Marzuki Ali yang pada masanya bisa membuat dominasi SBY tak terlihat.

Dilansir AYOPALEMBANG.COM dari Republika, Partai Demokrat sedang berhadapan dengan situasi sulit. Pengamat politik Arif Susanto menilai, dominannya SBY dan kurangnya pengalaman politisi muda sampai banyaknya mikrofon/speakers menjadi persoalan Demokrat.

“Dalam partai manapun, jika ada tokoh yang terlalu dominan itu akan kontra produktif, terutama bagi demokratisasi dalam internal partai,” ungkap Arif, Selasa 5 September 2023.

Dia menganggap, kondisi tersebut mungkin akan berbeda jika figur-figur seperti Marzuki Ali dan lainnya masih ada. Karena, mereka bisa berperan sebagai mediator dan secara otomatis dominasi SBY tidak terlalu kelihatan.

Baca Juga: Putra Mahkota Cikeas ini Tidak Punya Hutang dan Banyak Warisan, Harta Kekayaan AHY yang Gagal jadi Cawapres

Analis dari Exposit Strategic ini mengingatkan, ada konsekuensi dari kondisi tersebut. Akibatnya, jadi terlalu banyak mikrofon atau speakers di Partai Demokrat.

Mulai SBY, AHY, Andi Arief, Riefky Harsya, Herzaky Mahendra bahkan Jansen Sitindaon, semuanya bicara.

“Semua bicara, alih-alih menjernihkan suasana, situasinya terlalu hiruk-pikuk dan itu kontra produktif,” ungkap Arif.

Dia memberikan saran agar Partai Demokrat belajar dari konflik yang pernah terjadi di internal parpol lain.

Menurut pendapat Arif, gaya politik baper yang ditampilkan SBY sudah sangat ketinggalan zaman, terlalu usang dan harus diperbaharui.

Oleh karena itu, dia menekankan, AHY sebagai Ketum Partai Demokrat perlu menemukan gaya berpolitik yang otentik agar lebih kekinian.

Baca Juga: SBY Kecewa AHY Ditikung Cak Imin untuk Jadi Cawapres Anies: Partai Demokrat Kena Prank Musang Berbulu Domba

Halaman:

Editor: Gita Esa Hafitri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X